Oleh : Teguh Estro
PENAMPILAN TARI
Babak 1 (Lokasi Balai Depati Semangus)
Pangeran Semangus (Jenakin) dan Pangeran
Muara Kati berdialog penuh gelisah. Karena saat ini sudah banyak Depati-depati
uluan yang memberontak pada Komisaris Muntinghe dari Belanda. Depati Muara
Bliti, Depati Rejang bergabung dengan pasukan Melayu mendukung Kekuatan Sultan
Mahmud Badarudin II. Sedangkan Pangeran Semangus masih berpihak pada Belanda
saat ini karena terikat pada perjanjian. Namun jiwa nasionalisme pangeran
Semangus meronta ingin melawan pasukan Muntinghe dari Belanda itu.
Pangeran Semangus :
“Adinda
Kati, ikak makmane aku siang malam dak pacak tido. Segale Depati uluan menggari
idak serepat lagi ke Belande. Tinggal tubu nga Depati Belide nunggu keputusan…”
Pangeran Kati :
“Keputusan
ape kang, lah iluk idup nyaman kite dibantu Belande. Dipikirke nia masak-masak,
kalu kite berontak nga Belande, makmane agik nasib rakyat kite…”
https://www.pinterest.com/pin/381891243410122455/ |
Pangeran Semangus :
“Tapi
aku masih tengiang petuturan Sultan Mahmud Badarudin II, Kalu tubu pacak
mengajak Depati Belide bersatu dengan pasukan Melayu. Make Rakyat Semangus akan
mendapat imbalan dari kesultanan Palembang…”
Pangeran Kati :
“oi
Kakang, dem lah Sultan kite lah neman besak cawa. Kite disoroh perang nga
Belande tapi nye malah bekanti nga Inggris. Makmanelah kire-kire…”
PENAMPILAN LAGU TENTANG
KEGELISAHAN
PENAMPILAN TARI SELAMAT DATANG
MENYAMBUT UTUSAN BELANDA
Babak 2 (Datang Utusan
Muntinghe, Lobo Rombi)
Lobo Rombi :
“Assalamualaikum
Pangeran, ikak kami hendak ngantatke surat dari komisaris Muntinghe untuk
berunding menyatukan kekuatan melawan Koalisi Sultan Mahmud Badarudin II dan
pasukan Melayu…”
Pangeran Semangus :
“amboi
tope hal dindo, mpai datang lah berat nia pikiran lagu nak perang sepanjangan.
Payo ngopi sejoros di sikak, kopi asli Benakat harumnye lah tersohor…”
Lobo Rombi :
“pacak
nia kando, tapi bukan maksud menolak. Ikak kami langsung pamit. Karena masih
banyak surat untuk depati-depati di hulu Muara Rawas sana…”
Pangeran Semangus :
“Sejoros
Dindo, aku ade pertanyaan. Ape benoh Depati Belide lah nyate berpihak ke Sultan
Mahmud Badarudin II?”
Lobo Rombi :
“Bumi
lah tebelah due di segale rakyat uluan, aku dak pacak ngatekenye kando.
Bepikirlah masak-masak, nyawe rakyat kando yang njadi taruhan. Kalu kami kak
Cuma njalanke tugas, dak lebih…”
Pangeran Semangus :
“Baiklah,
sampaikan ke Komisaris Muntinghe. Aku pangeran Semangus hadir dan ade di pihak
Muntinghe…”
Keputusan Pangeran Semangus untuk berada
dalam koalisi Belanda untuk bermaksud lain. Karena ia berniat melakukan
penghianatan dengan mencuri senjata Belanda untuk membunuh pasukan Muntinghe
dari belakang.
PENAMPILAN PUISI PERJUANGAN
Babak 3 (Pemberontakan Talang
Manis)
Dalam
perjalanan pasukan Belanda yang dipimpin oleh Letnan de Sturler berjalan gagah
dengan senjata penuh dari Talang Akar menuju Palembang. Tampak di dalam barisan
Pangeran Semangus berada di belakang letnan de Sturler. Pangeran Semangus
menunggu waktu yang tepat untuk memerintahkan prajurit gagahnya mengambil alih
seluruh senjata yang dibawa ketika pasukan belanda lengah.
Benar saja, dalam strateginya ternyata
Pangeran Semangus telah meminta pertolongan rakyat Talang Manis (Suka Manis)
untuk menghadang pasukan De Sturler sehingga membuat kocar-kacir dan lengah.
itulah saat yang tepat bagi prajurit-prajurit Semangus untuk mencuri
persenjataan. Disaat kepanikan terjadi, Pangeran Semangus berhasil menghunuskan
kujur nya pada tubuh de Sturler. Namun sayangnya, dari arah belakang serdadu
Belanda malah menembak Pangeran Semangus yang menyebabkan kematian baginya.
Peristiwa ini sampai ke telinga Komisaris
Muntinghe dan keesokan harinya muncul perintah untuk membumihanguskan dusun Semangus
karena telah berkhianat pada Belanda.
PENAMPILAN TARI dan LAGU HEROIK
BERSAMA SELURUH PEMAIN (PENUTUP)