Oleh: Teguh Estro
Mendatangi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), akhir-akhir ini penulis seringkali melakukannya. Ada yang sekedar Depresi ringan, Stress berat, Kaki dipasung, tubuh dirantai bahkan sampai dikurung dalam satu kamar tertentu. Beberapa diantara mereka tinggal di dusun-dusun namun tak jarang justru orang yang tinggal di tengah-tengah kota.
Dahulu, saat kuliah di Jawa. Kerap terdengar ada
daerah yang memang warganya sebagian besar terjangkit gangguan jiwa. Yup, itu
dia suatu desa di daerah Ponorogo Jawa Timur. Cukup menyedihkan bila
menyaksikan reportasenya. Adapun saat ini, fenomena tersebut ada di depan mata.
Saban hari laporan adanya Orang Dengan Gangguan Jiwa berdatangan. Ini menjadi
sebuah gejala yang menandakan ada yang kurang beres dalam pembangunan manusia.
Gangguan jiwa bisa jadi hanya hasil akhir yang berupa
perpaduan dari gejala hulu. Bisa berasal dari kekurangan gizi saat masa
pertumbuhan, atau faktor pendidikan seperti putus sekolah sejak pendidikan
dasar, ditambah lagi himpitan kondisi ekonomi. Dan bahayanya justru kerap
terjadi gabungan dari ketiga-tiganya. Sehingga lengkaplah prasyarat seseorang
mengalami tekanan jiwa.
Bila Gizi kurang terpenuhi, maka asupan nutrisi otak tak
akan sempurna. Kekurangan protein di masyarakat bawah memicu perkembangan otak
depan yang tidak maksimal. Padahal otak depan adalah pusatnya emosi kedewasaaan
seseorang seperti rasa tanggung jawab, mengambil keputusan, merancang masa
depan, kemampuan menunda kenikmatan sesaat dan membedakan baik dan buruk. Oleh karenanya
Protein sangat diperlukan di masa pertumbuhan anak, agar masa depan mentalnya
juga bisa tumbuh mengimbangi usia fisiknya.
Begitu juga pendidikan, diperlukan agar manusia mengetahui
norma. Sehingga tidak asal berbuat tanpa memikirkan dampaknya. Dengan
pendidikan manusia belajar dampak dari sebuah perbuatan, juga mempelajari
referensi sebab akibat. Sehingga bisa mengatur emosinya dengan baik. Oleh karenanya
bagi mereka yang tak mendapatkan pendidikan utuh, dikhawatirkan mengalami
gangguan emosional.
Tidak ada komentar