oleh: Teguh Estro
Revolusioner, ya sebuah kata yang identik
dengan perjuangan pembebasan. Sekelompok massa atau organisasi dianggap
revolusioner jika dia berani melawan dan melakukan perubahan. Akan tetapi
akhir-akhir ini yang terlihat lebih dominan adalah gerakan perlawanannya
tinimbang gerakan perubahannya.
Gerakan perlawanan tanpa diiringi spirit
perubahan, maka yang terjadi adalah kerusakan saja. Oleh karena itu kita harus
tahu bagaimana seni perlawanan. Kita kudu paham atmosfer perjuangan. Maka dari
itu hanya orang yang faham saja, yang menghargai sebuah proses perjuangan. Dan
bukankah sebuah revolusi harus matang perencanaannya. Sebagaimana kritiknya Tan Malaka terhadap perjuangan Pangeran Diponegoro yang reaksioner tanpa rencana.
Tidak ada komentar