Teguh Indonesia
Riset dan Pemberdayaan Masyarakat
PALI, CS - Kampung Digital Air Itam berkolaborasi dengan para pendidik di Kabupaten PALI, menggelar Gerakan Guru Go Digital di Bumi Serepat Serasan.
Gerakan yang diinisiasi oleh Kampung Digital Air Itam itu memberikan inspirasi kepada para guru untuk bisa menggunakan tools Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, seperti Chatgpt dan Google Gemini.
Pembina Kampung Digital Air Itam, Teguh Eko Sutrisno, S.Kom.I menerangkan bahwa digelarnya kegiatan tersebut tidak lain untuk merangkul para pendidik agar bisa menjadikan tools AI (chat GPT dan Google Gemini) sebagai penunjang pembelajaran.
"Beberapa waktu lalu, kegiatan tersebut dilaksanakan di SMA Negeri 1 Penukal. Selanjutnya sekolah lainnya akan kita datangi untuk memberikan inspirasi untuk bisa memanfaatkan teknologi tersebut," jelas Teguh.
Pada kesempatan kemarin, Kampung Digital Air Itam berkolaborasi bersama Komunitas Pandu Digital SMA N 1 Penukal. Didampingi oleh dua pemateri Irpansyah yang merupakan founder Kampung Digital Air Itam dan Agus Munir, S.Pd yang merupakan Guru Penggerak sekaligus Member Google Gemini Academy.
"Peserta yang mengikuti kegiatan Gerakan Guru Go Digital di SMAN 1 Penukal itu dihadiri oleh guru-guru di desa yang ada di kecamatan Penukal baik tingkat SMP maupun SMA," imbuhnya.
"Tujuan yang ingin dicapai, tentunya agar guru melek (mengetahui dan cakap, red) terhadap tools AI (Chat GPT dan Google Gemini) yang kerap disalahgunakan sebagai jalan pintas materi pembelajaran. Kemudian dalam kesempatan itu juga memberikan cara untuk menyikapinya secara bijak," tuturnya.
Ke depan, Gerakan Guru Go Digital ini akan menyasar ke guru-guru yang ada di kabupaten PALI. "Tentunya Gerakan Guru Go Digital ini diharapkan bisa secara masif dilaksanakan dan bisa menginspirasi seluruh guru yang ada di kabupaten PALI, sehingga menjadi melek digital," pungkasnya. (Red)
Kampung Digital Air Itam Inspirasi Guru Di PALI 'Melek Digital',
“Alhamdulillah, hari ini kita telah selesai melaksanakan tahap wawancara untuk peserta PALI Mengajar Batch III. Dari 27 peserta, akhirnya kita mendapatkan 8 peserta yang akan melakukan pengabdian,” ujarnya kepada media pada Senin, 8 Juli kemarin.
Di kesempatan terpisah, Founder PALI Mengajar, Dwiki Sandy, S.Pd., yang didampingi Co-Founder Riyan Aswari, S.Kom., menambahkan bahwa kegiatan ini akan menjadi wadah bagi pemuda di Kabupaten PALI.
“Selamat kepada adik-adik yang dinyatakan lulus dan selamat bergabung menjadi keluarga PALI Mengajar. Kegiatan ini menjadi wadah bagi calon-calon pemimpin muda, yang siap berperan dan berkontribusi bagi daerah. Anak muda tidak perlu diberikan materi, tapi diberikan kesempatan. Kesempatan untuk membuat perubahan. Mari membawa nilai perubahan dan mengabdi untuk daerah,” ucap Dwiki.
Pada Selasa, 9 Juli, Teguh Eko Sutrisno, S.I.Kom., pembina sekaligus penggerak komunitas pemuda di Kabupaten PALI, juga mengucapkan selamat kepada 8 peserta yang lulus.
“Alhamdulillah, PALI Mengajar Batch 3 sudah terpilih para volunteer-nya. Tahun ini, isu utama kita adalah rendahnya budaya literasi di dusun, bahkan di jenjang SMP masih ada yang belum bisa membaca. Harapannya, para volunteer bisa meramu analisa sosial yang tepat saat mengabdi nanti,” ujarnya. (***)
PALI Mengajar Kembali Mengabdi Untuk Daerah, Teguh Estro ; "Para Volunter punya misi literasi pada Batch 3 ini"
HPC,PALI - Setelah lama vakum, band asal Penukal Abab Lematang Ilir (PALI),Sumatera Selatan ini akhirnya kembali dengan merilis single baru.
Single baru bertajuk “Kacang Naik Lanjaran” menandai kembalinya mereka ke dunia musik setelah vakum selama 7 tahun lamanya tidak merilis lagu.Single baru ini dirilis pada Sabtu 29 Juni 2024.
Lagu Kacang Naik Lanjaran merupakan single kedua Smenew,setelah singgle pertama mereka yang berjudul Bangga Jadi Wong PALI dirilis pada tahun 2017.
Mengutip dari Channel YouTube Teguh Estro Official, yang merupakan manager sekaligus pencipta lagu Kacang Naik Lanjaran,lagu dikemas dalam genre Pop melayu,dimana lirik lagunya mengandung penuh falsafah hidup.
"Ibarat tanaman kacang yang sedang naik lanjaran terus menjalar ke atas melewati media jalaran.Sudah menjadi sifat alamiah tanaman yang terus merambat ke atas menuju cahaya matahari. Biasanya kacang merambat jarang yang bergerak ke arah bawah atau tanah," Ujar Teguh.
“Salah satu pelajaran yang bisa diambil, banyak orang yang ketika sedang berproses dalam kehidupan yang seperti kacang naik lanjaran. Merambat dibantu oleh kerabat menuju ke atas dan sayangnya saat diatas pergaulannya pun selalu bersama kalangan atas,tak pernah lagi bergaul dengan kalangan bawah yang mungkin pernah membantunya saat merambat dulu.”,tambah Teguh Estro.
Smenew kini digawangi oleh Alit noy di vocal, Anjas Rohee di Lead gitar, Dori Cuplex di gitar, Adon Slank di Bass dan Andy Muary di drum.
Nah, gimana Hiters tertarik ingin mendengar karya baru dari Smenew Band.Kamu bisa klik di link ini https://youtu.be/n2kA8DI0Cs4?si=HKL6T4Vj-ArlYVUD
Ayo kita dukung musisi lokal.
source : https://www.hitspali.com/2024/06/smenew-rilis-single-baru-kacang-naik.html
Smenew Rilis Single Baru "Kacang Naik Lanjaran”, Comeback Setelah Lama Vakum
Oleh : Teguh Estro
PENAMPILAN TARI
Babak 1 (Lokasi Balai Depati Semangus)
Pangeran Semangus (Jenakin) dan Pangeran
Muara Kati berdialog penuh gelisah. Karena saat ini sudah banyak Depati-depati
uluan yang memberontak pada Komisaris Muntinghe dari Belanda. Depati Muara
Bliti, Depati Rejang bergabung dengan pasukan Melayu mendukung Kekuatan Sultan
Mahmud Badarudin II. Sedangkan Pangeran Semangus masih berpihak pada Belanda
saat ini karena terikat pada perjanjian. Namun jiwa nasionalisme pangeran
Semangus meronta ingin melawan pasukan Muntinghe dari Belanda itu.
Pangeran Semangus :
“Adinda
Kati, ikak makmane aku siang malam dak pacak tido. Segale Depati uluan menggari
idak serepat lagi ke Belande. Tinggal tubu nga Depati Belide nunggu keputusan…”
Pangeran Kati :
“Keputusan
ape kang, lah iluk idup nyaman kite dibantu Belande. Dipikirke nia masak-masak,
kalu kite berontak nga Belande, makmane agik nasib rakyat kite…”
https://www.pinterest.com/pin/381891243410122455/ |
Pangeran Semangus :
“Tapi
aku masih tengiang petuturan Sultan Mahmud Badarudin II, Kalu tubu pacak
mengajak Depati Belide bersatu dengan pasukan Melayu. Make Rakyat Semangus akan
mendapat imbalan dari kesultanan Palembang…”
Pangeran Kati :
“oi
Kakang, dem lah Sultan kite lah neman besak cawa. Kite disoroh perang nga
Belande tapi nye malah bekanti nga Inggris. Makmanelah kire-kire…”
PENAMPILAN LAGU TENTANG
KEGELISAHAN
PENAMPILAN TARI SELAMAT DATANG
MENYAMBUT UTUSAN BELANDA
Babak 2 (Datang Utusan
Muntinghe, Lobo Rombi)
Lobo Rombi :
“Assalamualaikum
Pangeran, ikak kami hendak ngantatke surat dari komisaris Muntinghe untuk
berunding menyatukan kekuatan melawan Koalisi Sultan Mahmud Badarudin II dan
pasukan Melayu…”
Pangeran Semangus :
“amboi
tope hal dindo, mpai datang lah berat nia pikiran lagu nak perang sepanjangan.
Payo ngopi sejoros di sikak, kopi asli Benakat harumnye lah tersohor…”
Lobo Rombi :
“pacak
nia kando, tapi bukan maksud menolak. Ikak kami langsung pamit. Karena masih
banyak surat untuk depati-depati di hulu Muara Rawas sana…”
Pangeran Semangus :
“Sejoros
Dindo, aku ade pertanyaan. Ape benoh Depati Belide lah nyate berpihak ke Sultan
Mahmud Badarudin II?”
Lobo Rombi :
“Bumi
lah tebelah due di segale rakyat uluan, aku dak pacak ngatekenye kando.
Bepikirlah masak-masak, nyawe rakyat kando yang njadi taruhan. Kalu kami kak
Cuma njalanke tugas, dak lebih…”
Pangeran Semangus :
“Baiklah,
sampaikan ke Komisaris Muntinghe. Aku pangeran Semangus hadir dan ade di pihak
Muntinghe…”
Keputusan Pangeran Semangus untuk berada
dalam koalisi Belanda untuk bermaksud lain. Karena ia berniat melakukan
penghianatan dengan mencuri senjata Belanda untuk membunuh pasukan Muntinghe
dari belakang.
PENAMPILAN PUISI PERJUANGAN
Babak 3 (Pemberontakan Talang
Manis)
Dalam
perjalanan pasukan Belanda yang dipimpin oleh Letnan de Sturler berjalan gagah
dengan senjata penuh dari Talang Akar menuju Palembang. Tampak di dalam barisan
Pangeran Semangus berada di belakang letnan de Sturler. Pangeran Semangus
menunggu waktu yang tepat untuk memerintahkan prajurit gagahnya mengambil alih
seluruh senjata yang dibawa ketika pasukan belanda lengah.
Benar saja, dalam strateginya ternyata
Pangeran Semangus telah meminta pertolongan rakyat Talang Manis (Suka Manis)
untuk menghadang pasukan De Sturler sehingga membuat kocar-kacir dan lengah.
itulah saat yang tepat bagi prajurit-prajurit Semangus untuk mencuri
persenjataan. Disaat kepanikan terjadi, Pangeran Semangus berhasil menghunuskan
kujur nya pada tubuh de Sturler. Namun sayangnya, dari arah belakang serdadu
Belanda malah menembak Pangeran Semangus yang menyebabkan kematian baginya.
Peristiwa ini sampai ke telinga Komisaris
Muntinghe dan keesokan harinya muncul perintah untuk membumihanguskan dusun Semangus
karena telah berkhianat pada Belanda.
PENAMPILAN TARI dan LAGU HEROIK
BERSAMA SELURUH PEMAIN (PENUTUP)
Lakon : Pemberontakan Pangeran Semangus
PALI, CS – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten PALI, bersama sejumlah tokoh budaya dan tokoh adat yang ada di Bumi Serepat Serasan, menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang Revisi Buku Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) di Kabupaten PALI.
Kegiatan tersebut digelar di ruang Rapat Disbudpar Kabupaten PALI, Kamis (30/11/2023) dengan dibuka secara langsung oleh Kepala Disbudpar Kabupaten PALI, Novita Febrianti. Tampak hadir juga kepala Balai Pelestarian Budaya wilayah 6, Perwakilan Bappeda PALI, Ketua Pemangku Adat, Dewan Kesenian PALI, tokoh pemuda serta pelaku budaya lainnya.
Kadisbudpar PALI, melalui Kabid Kebudayaan Siska Akhira mengatakan bahwa revisi Buku PPKD seyogianya dilakukan setiap lima tahun sekali. Sementara PPKD yang saat ini ada di kabupaten PALI, dibuat pada tahun 2018.
“Tujuan digelarnya FGD untuk merevisi Buku PPKD tahun 2018. Setiap lima tahun sekali harus direvisi. Kegiatan FGD juga digelar dalam rangka mengimplementasikan UU Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan sebagai bentuk kelestarian kebudayaan daerah,” jelas Siska.
Dari kegiatan FGD kemarin, Siska menekankan perlu adanya penambahan objek kebudayaan serta kesenian dalam PPKD kabupaten PALI. Hal itu juga selaras dengan perkembangan seni dan budaya yang di kabupaten PALI.
“Banyak objek kebudayaan, narasi dan profil PALI dan lainnya yang perlu dimasukkan ke PPKD tahun 2023. Kegiatan revisi masih berlanjut dengan tim dari disbudpar PALI selama tiga hari ke depan,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Kesenian PALI, Teguh Eko Sutrisno yang mengikuti kegiatan FGD menerangkan bahwa ada 36 objek seni tradisional yang masuk dalam daftar objek pemajuan kebudayaan. Hal ini disambut baik oleh Dewan Kesenian PALI.
“Ada 36 objek yang termasuk dalam Objek Pemajuan Kebudayaan yang akan dimasukkan dalam Revisi buku PPKD. Alhamdulillah ada seni tradisional yang masuk dalam list objek pemajuan kebudayaan. Seperti seni tari dundang, tari lading, seni dulmuluk, senjang dan lainnya,” ujarnya.
Dewan Kesenian PALI menegaskan dukungannya terhadap Program Pemerintah Kabupaten PALI dalam memajukan seni budaya di Bumi Serepat Serasan. Guna mewujudkan PALI Serasi NIA. “Upaya sinergi ini kami dorong terus, agar seni kabupaten PALI bisa berperan besar dalam pembangunan. Tidak hanya pembangunan infrastruktur, tapi juga pembangunan sumber daya manusia,” pungkasnya. (red)
FGD Pemutakhiran Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah, Teguh Estro : "Alhamdulillah seni tradisional masuk dalam Objek Pemajuan Kebudayaan"
Kampung Digital Air Itam PALI, Dipelopori Teguh Estro ; Komunitas Anak Muda yang Berdikari
lintassatu.com Pali "Sudah satu Minggu, 5 Mahasiswa PALI berprestasi mukim di Desa Air Itam dalam Program PALI Mengajar.
SD N 1 Penukal di Desa Air Itam seketika ramai dengan tawa dan gembira. Karena keunikan pedagogik pengajaran 5 relawan PALI Mengajar.
Belajar dengan games, Seni budaya, outdoor learning, Story telling dan metode pengajaran lainnya.
Sebagaimana harapan dari Teguh Estro, Pembina Program PALI Mengajar bahwa para relawan memang dilatih dengan bekal metode pengajaran Creative Learning.
"Harapannya lewat PALI MENGAJAR Batch 2 ini, bisa membuat Sekolah-sekolah di desa terpencil juga merasakan pendidikan dengan metode pengajaran terbaik" ujar Teguh Estro, yang juga aktif membina di banyak komunitas ini.
Sebagai informasi PALI MENGAJAR Batch 2, di Desa Air Itam ini merupakan kelanjutan dari Batch 1 yang sukses dilaksanakan di Desa Lunas Jaya tahun 2022 lalu.(T/j)
PALI MENGAJAR Batch 2, Desa Air Itam Antusias. Teguh Estro ; Relawan Dilatih Dengan Creative Learning
"Tentu dibutuhkan wadah inkubasi bagi talenta-talenta digital lokal.Kondisi inilah yang menginspirasi lembaga Research and Social Empowerment Institute (RESEI) menginisiasi lahirnya Kampung Digital Air Itam,"kata pria yang juga aktif dalam pendampingan komunitas kampung Inggris Tempirai dan beberapa komunitas lainnya.
Teguh berharap jika nantinya dari kegiatan ini akan lahir talenta-talenta unggul dalam dunia digital di Kabupaten PALI.
"Harapannya giat Kampung Digital Air Itam ini dapat menjawab tingginya permintaan angkatan kerja yang memiliki kemampuan digital,"tandanya.
Dalam kegiatan tersebut juga menghadirkan pemateri Diarama Tirta Pertiwi, S.PD., CT.NNLP., CHRNLP. dari Lembaga Training and Development Yogyakarta, Irpansyah Founder Komunitas Digital Air Itam yang merupakan mahasiswa semester 4 Jurusan teknik komputer Program Studi Teknologi Informatika Multimedia Digital di Politeknik Negeri Sriwijaya dan Rudyansyah admin di media sosial dan website di Kabupaten PALI.
source : https://www.hitspali.com/2023/07/next-levelkomunitas-digital-air-itam.html
Kampung Digital Air Itam Gelar Seminar, Teguh Estro : Kita butuh wadah Inkubasi Digital
Sahabat MH, Pengabdian masyarakat adalah suatu bentuk kontribusi aktif dari anggota masyarakat, terutama akademisi, ilmuwan, dan praktisi profesional, untuk mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya mereka guna memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. (“Ungkap Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Bpk. Riski Angga Putra, S.Sos.I., M.A”)
Gerakan Kepemudaan yang telah hadir sejak tahun 1950.an dan makin dipertajam pada tahun 1961 oleh Geraman Sosial Mahasiswa UGM di Yogyakarta yang dulu namanya adalah “Pengerahan Tenaga Mahasiswa”, mengenai isu-isu pendidikan, sosial dan lingkungan menjadi basis utama sebagai tujuan dari pada pengabdian masyarakat, dimana pengabdian masyarakat menjadi sangat penting karena membantu menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.
Dengan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan masyarakat, pengabdian dapat menjadi motor perubahan yang positif dan berkelanjutan dalam memajukan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial. Maka, pada Komunitas PALI Mengajar saya berpesan Jadilah Obor dalam Kegelapan dan Air dalam Kehidupan, tantangan kedepan akan semakin tajam terlebih kita akan menghadapi situasi demographic dividend. “Tambahnya yang biasa disebut Pak Riski”.
Sementara itu Direktur Research And Social Empowerment Institute (RESEI), Bpk. Teguh Eko Sutrisno, S.Kom.I. Mengatakan, Pada satu dekade terakhir lonjakan kemajuan teknologi di dunia cukup pesat. Bagi negara yang menyiapkan SDM menghadapi perubahan, maka bisa dipastikan akan menikmati tren bonus demografi (Demographyc Dividen).Kabupaten PALI sebagai daerah yang kaya, harus melek pada situasi global ini. Menyiapkan SDM adalah harga mati. Oleh karenanya dibutuhkan sinergi di semua aspek pembangunan.
Pembacaan kondisi inilah yang mendorong lembaga RESEI ( Research and Social Empowerment Institute ) melahirkan giat edusosial bernama PALI Mengajar. Sebuah program yang bertumpu dan berorientasi pada pembangunan manusia. Khususnya di sekolah terpencil. Baik lewat program mengajar ataupun program sosial. Saat ini PALI Mengajar telah menjalankan Batch ke 2. Setelah sukses di desa Lunas Jaya, Relawan PALI Mengajar kembali on Mission di Desa Air Itam tahun ini.