Oleh: Teguh Estro
16 Agustus, Rengasdengklok
Soekarno bapak
kalian diculik atau dipaksa
Tanyakan saja
kenapa harus terjadi…
Kasihan mas
Guntur kecil ikut mondar-mandir jadinya
Gelap malam
Karno menggoreskan coret-coretan
Kemudian hari
coretan acak-acakan itu disebut teks proklamasi
Tiada
kehebatan waktu 16 Agustus rupanya
Kecuali
ada dan kenapa di dalamnya
Madonna
penyanyi kesohor terlahir di hari yang sama
Kiranya
mereka manusia barat rasa spesial jua
Kebesaran hari
16 Agustus itu karena hidupnya pemuda
Ia pula lahir
pada hari itu, tanggal istimewa
Tersebutlah nama
Cokro di dunia
Dunia yang kita
hidup juga disana
Kota Madiun
saksi, desa Bukur saksi pula
Sungguh
manusia sanjungan
Tak butuh
gelar raden atribut segala bangsawan
Biar bapaknya raden, kakeknya raden, buyutnya sekalian
Bahkan
ucapan sok suci ia abaikan
Tiada
bahasa kromo, ngoko dan kejawa-jawaan
Manusia
bumiputera sama kedudukan
Hidupnya
kembang kempis bersama sarekat.
Orasi nada bariton
besar, kharismatik serta memikat.
Berkali-kali ia
pukau lautan manusia dengan ide-ide nekat
Zelf bestuur, zelf
bestuur and zelf bestuur…
Belanda
tak nyenyak tidur karena cokro
Pasalnya
jejak kakinya menyatukan nusantara seantero
Dari
ketegarannya lahir murid hebat Nasionalis Sukarno
Dari
pengorbanan muncul juga Semaoen dan Darsono
Ketundukannya menjadilah pengikut macam Kartosuwiryo
Guru bangsaku
ini bela tanah rakyat
Di banyak
tempat pemogokan bersama buruh dengan hebat
Cita-citanya Indonesia
jangan seperti sapi perah tak berdaulat
Bila tiada
dikepalai oleh Cokro, tidak bernyawa pergerakan rakyat
Tidak ada komentar