Duryudana dan para Kurawa sudah sewenang-wenang. Bahkan Destarastra, Raja Hastinapura cuma bisa menonton kesewenang-wenangan sang Putra Mahkota pada anak-anak Pandhu. Begawan Bisma dan Guru Durna yang dikenal bijaksana hanya diam cari aman.
Dewi Kunthi menangis, Drupadi dilucuti Dan para Pandawa terusir dari istana. Pada akhirnya setelah lama ditindas, Pandawa Lima melawan juga. Namun beberapa kali perlawanan Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa ditahan oleh pasukan kurawa.
Dan..., semua berubah saat "Abimanyu", Putra Arjuna Mati. Ia pemuda belasan tahun dikeroyok dan terlindas Cakrabyuha pasukan Kurawa. Mengetahui Abimanyu anaknya mati, membuat ARJUNA "ngamok". Arjuna yang sedang berperang melawan Raja Susarma memang tak Sempat melindungi Abimanyu. Karena lokasi yang terlalu jauh. Dan saat pulang, ia hanya melihat senyum terakhir Abimanyu.
Salah satu peraturan Perang Mahabharata adalah tidak boleh mengeroyok Kesatria saat Tarung Satu lawan Satu. Namun yang terjadi adalah ABIMANYU dikeroyok oleh Kurawa atas hasutan Sengkuni. Terutama Abimanyu gugur karena serangan Si JAYADRATA, Raja Shindu dari sekutu Kurawa yang memang dikenal licik dan selalu melanggar aturan perang.
ARJUNA NGAMOK
Kemarahan Arjuna tak terbendung. Setelah melihat jenazah anaknya, ia bersumpah untuk membalas dendam pada Jayadrata. Tanpa pikir panjang malam itu juga Arjuna berjalan sendiri menuju perkemahan Kurawa. Semua Kesatria Kurawa termasuk Guru Dorna tak mampu menghentikan Amukan Arjuna yang terkenal Sakti Mandraguna.
Namun Amukan Arjuna terhenti oleh sang Kakak, YUDHISTIRA yang menyusul dan membujuknya untuk tenang. Yudhistira menasehatinya bahwa Menyerang saat malam hari adalah Pelanggaran dalam Bharatayuda.
ARJUNA SANGAT KESAL PADA KAKAKNYA YANG NAIF ITU. DISATU SISI, KURAWA SUDAH BERKALI-KALI LICIK MELANGGAR DAN MENGUBAH ATURAN, NAMUN KENAPA PASUKAN PANDAWA SELALU DIMINTA PATUH PADA ATURAN. Niat menghabisi Jayadrata pun tertunda, memendam bara dendam di dada Arjuna.
Sejak saat itu, Arjuna Bersumpah akan membunuh Jayadrata dalam peperangan. "WAHAI JAYADRATA BESOK AKAN ADA DUA TEMPAT PEMAKAMAN MAYAT, Satu tempat untuk makam ABIMANYU anakku. Dan Satu lagi PEMAKAMAN untuk KAU JAYADRATA"
Benar saja esok pagi saat Bharatayudha dimulai. Arjuna melangkah maju menghabisi semua pasukan Kuru. Bahkan Guru Durna dan Raja Karna tak bisa menahan kesaktian Arjuna. Dengan bantuan Cakra SUDARSANA milik Prabu Kresna membuat semua strategi licik Sengkuni takluk. Panah PASOPATI milik Arjuna tanpa ampun membunuh JAYADRATA. Mati Koen...
KEMATIAN ABIMANYU
Duryudana dan para Kurawa sudah sewenang-wenang. Bahkan Destarastra, Raja Hastinapura cuma bisa menonton kesewenang-wenangan sang Putra Mahk...
Teguh Estro
Sabtu, 30 Agustus 2025