Menu
Teguh Indonesia

People Social Responsibility

oleh: Teguh Estro
      Membangun masyarakat agar menjadi maju bukanlah pekerjaan satu atau dua hari. Bukan juga bisa diselesaikan oleh satu-dua orang. Terdapat ragam variabel dan unsur penunjangnya. Penunjang utama dari pembangunan tidak lain adalah manusianya sendiri. Setiap individu memiliki kepedulian, tanggung jawab hingga menjadi pelopor bagi individu lainnya.

   Secara data, Indonesia kita memiliki catatan plus-minus mengenai manusianya. Secara akumulatif Mulai dari Indeks Pembangunan Manusia, Tingkat Daya Baca, Tingkat Kemampuan Meneliti dan banyak tola ukur lainnya yang masih rendah nilainya. Namun secara personal manusia Indonesia banyak yang jawara Olimpiade Sains Internasional, Peneliti kelas dunia sampai diakuia di Eropa, Jepang dan Amerika bahkan. Persoalannya kesenjangan value individu manusia dan value kumulatif mengindikasikan adanya miss dalam pembangunan manusia.

Dalam pembangunan kita membutuhkan peran aktif masyarakat. Hanya saja kita kerap terjebak dengan menjadikan masyarakat hanya sebagai tools daripada menjadikannya sebagai aktor yang menyelesaikan masalahnya sendiri. Hal ini sebab masih minimnya Responsibility (Tanggung Jawab) masyarakat dalam melaksanakan program pembangunan.

Sebagai contoh di kota-kota besar seperti Amsterdam, Barcelona dan akhir-akhir ini kota Bandung coba menerapkan fasilitas transportasi publik Bike-sharing. Semacam fasilitas sewa sepeda dengan member card untuk mobilisasi jarak dekat. Bayangkan bila program ini dilaksanakan di tengah masyarakat yang minim tanggung jawab sosialnya. alhasil, sepeda akan 'raib' satu per satu. Begitupun dengan pemasangan CCTV, lampu taman dan teknologi sensor lainnya. Tentu akan menimbulkan biaya pemeliharaan yang tinggi. Kerap kita menuntut Corporate Social Responsibility (CSR) Namun melupakan kekuatan pembangunan utama, yakni People Social Responsibility.

Tidak ada komentar