Menu
Teguh Indonesia

Sumpah…! Akulah Pemuda


Oleh: Teguh Estro*


    Hari sumpah pemuda, 28 Oktober merupakan hari raya bagi segenap generasi muda  di Indonesia. 82 Tahun yang lalu terkumpul sekelompok pemuda dari berbagai pelosok nusantara untuk mem’baiat’ dirinya sebagai Pemuda Indonesia. Perjuangan mengusir penjajah memang tidak terlepas dari peran serta pemuda. Terusirnya ‘kompeni’ dari Nusantara adalah harga mati. Dan pemuda di masa lalu telah mengawali tekad bersejarah itu. Belanda memang terlampau licik dalam melancarkan politik adu dombanya. Namun kaum muda tak kehabisan akal dengan itu semua. Mereka bersumpah bertanah air, berbangsa dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Sumpah tersebut menginspirasi para pejuang di daerah-daerah untuk menyatukan kekuatan dalam mengusir penjajah.

Bangsa ini harus berterima kasih kepada ibu-ibu yang rajin melahirkan. Pasalnya merekalah yang ‘menyuplai’ stok pemuda setiap tahunnya. Konon dahulu bung Karno begitu bangga dengan adanya pemuda di republik ini. Hingga terkenal ucapan beliau “ Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia”. Bahkan juga dalam sejarahnya Umar ibn Khatab justru sering bertanya kepada pemuda jika tengah menghadapi polemik dalam pemerintahan. Contoh lain yang begitu membekas di Indonesia ketika sekumpulan pemuda dari kampus berduyun-duyun menggulingkan Soeharto.

    Secara fisik, masa muda adalah waktu kemuncak untuk semua kemampuan. Saat mudalah seseorang memiliki fisik dalam kondisi yang terbaik. Coba kita melirik perlombaan olahraga. Sangatlah jarang ada atlet olahraga berusia diatas 40 tahun. Lionel Messi bersinar di Barcelona saat ia berusia 22 tahun. Chris John mengalami karier emasnya sebagai petinju dunia di usia muda. Taufik hidayat pun menjadi juara Indonesia terbuka dunia saat ia berusia 18 tahun. Sungguh fantastik, geliat anak manusia di usia muda.

Seorang pemuda biasanya memiliki sifat alamiah yang hanya dimiliki pada masa muda saja. Pertama adalah adanya naluri ‘tidak mau mengalah’ yang menjadikannya berani memulai perjuangan hidup. Ia selalu ingin terlihat lebih hebat, lebih pintar, lebih gagah dan lebih bergaya daripada yang lainnya. Karenanya efek buruknya sering terlihat anak muda ‘bermain’ balap liar di jalanan. Hal tersebut tidak lain karena ia ingin mempertontonkan kehebatannya pada publik. Termasuk dengan banyaknya tawuran-tawuran, nyaris didominasi oleh anak-anak muda. Tentu saja akibat salah kaprah dalam menyalurkan sifat alamiah mereka yang ingin terlihat lebih kuat di mata orang lain. Alangkah bangganya negeri ini jika watak ‘tidak mau mengalah’ tersebut disalurkan untuk mengibarkan sang merah putih di setiap kejuaraan olahraga antar negara. Alangkah hebatnya jika Bambang Pamungkas dkk dalam Timnas sepakbola menjadi tim yang tidak mau mengalah pada tim negara manapun. Walaupun pada kenyataannya kini tim sepakbola Indonesia adalah tim yang paling sering ‘mengalah’ pada negara lain.

Sifat khasnya yang kedua adalah suka untuk mencoba hal-hal yang baru. Karena masa muda adalah peralihan dari kanak-kanak yang seringkali dibatasi oleh keluarga menuju dunia kebebasan memilih. Jika di masa kanak-kanak ia mengenal dan mempelajari sesuatu berdasarkan informasi dari orang tuanya. Namun kini para pemuda bisa mengenal sesuatu yang baru dengan sendirinya, tanpa harus diketahui orang tuanya. Mereka bebas berkenalan dengan apapun dengan usaha mereka sendiri bukan lagi bimbingan ayah dan ibunya. Karena bagi mereka, sesuatu yang baru adalah prestise dan tantangan yang harus ditaklukan. Walaupun dampak negatifnya, karena karakter itulah mereka bisa berkenalan dengan dunia Narkoba dan pergaulan bebas. Bukankah kini penikmat Narkoba dan pelaku seks bebas tidak sedikit dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Padahal sifat alami pemuda ini akan berdampak positif jika diarahkan dengan benar. Jika kaum muda memang gemar mencoba hal-hal yang baru, maka lakukanlah hal tersebut di laboratorium penelitian. Temukan penemuan-penemuan baru yang berguna bagi masyarakat.

Di zaman modern ini bangsa Indonesia masih sangat membutuhkan peran pemuda. Negara yang tengah terpuruk ini sangatlah membutuhkan sosok yang tidak mau mengalah pada persoalan yang melilit tiada akhir. Begitu juga kehadiran manusia yang terobsesi pada tantangan baru sungguh ditunggu-tunggu kemunculannya oleh bangsa ini. Pemberantasan korupsi adalah tantangan baru maka cobalah wahai pemuda. Menuntaskan persoalan kemiskinan adalah tantangan baru maka tuntaskan segera wahai darah muda. Mengatasi lemahnya pendidikan negeri ini juga tantangan baru, maka atasilah wahai anak muda. Hanya pemuda saja….!


Teguh Indonesia

Tidak ada komentar